#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

29 April 2012

Ketika Tontonan menjadi Kebutuhan

Bertemu mimie di suatu sore. Membuatku agak kaget dengan apa yang dia katakan. Penuh tanya dan ada kesan ga percaya. Ahh pha iya sih, setelah 10 tahun yang lalu?!
Oke, mimie siap menantangku untuk melihat lebih dekat tentang apa yang telah dia katakan. Nurut saja, toh ga ada ruginya. Kami siap, berangkat menuju tekape.

Dan benar apa yang dikatakan mimie. Aku melihatnya dengan sangat jelas. Ckckck.....,spekulasi yang membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Setelah sekian lama keberadaan bioskop sebagai salah satu pusat hiburan di kota kami mati suri. Lupa-lupa ingat, dulu jaman sekolah dasar aku pernah diajak bapak nonton film Tjut Nyak Dien. Waktu itu masih ada gedung bioskop gajah mada yang lumayan megah. Ga lama kemudian gajah mada tutup digantikan dengan athrium. Mengekor bioskop sebelumnya, di tahun 2002 athrium ikutan gulung tikar. 
Jadi ini yang dari tadi diomongin mimie. Borobudur Cineplex. Letaknya di jalan sultan agung, menjadi satu bagian dengan Borobudur Mall.

penampakan gambar disini
Dua Judul film sudah terpampang di depan sana. Negeri lima menara dan Malaikat tanpa sayap. Waktu pemutaran sih standar, mulai jam satu siang, tiga sore, enam sore dan sembilan malam. Borobudur cineplex sendiri memiliki dua pintu masuk dengan harga tiket yang lumayan terjangkau. Hanya lima belas ribu rupiah saja.
Dari yang aku baca di fan page borobudur cineplex, sepertinya antusias masyarakat cukup besar. Terutama di film negeri lima menara. Banyak anak-anak yang diajak nonton orang tuanya. Hmm, jadi kepengen ikutan nonton.
Smoga kedepannya, film box office bisa diputar jadi ga cuma film lokal. itu sih harapanku.
Tentu disertai juga dengan peningkatan berbagai fasilitas penunjangnya karena masih ada beberapa catatan dari opini publik kayak kualitas gambar yang sering ngeblur, keramahan petugas tiket, dll. Jika hal-hal tersebut ga bisa dijaga yang ada bisa bubar jalan. Bernasib sama dengan para pendahulunya.

25 April 2012

'First Gift'

Masih seputar gift. Setelah Senin siang waktu skul dapat something special dari ibu kepsek. Nyampe rumah, ada kurir datang nganterin paket. Apaan yaa...?!
Hhohoho...rupanya gift dari Ngontes Blog Entry Batik Indonesia. Niatnya si unjuk gigi. Sengaja pamer karena berhasil ndapetin uang seratus ribu plus kain batik cap ala cirebon. Meskipun jauh dilubuk hati yang paling dalam masih tersimpan keraguan. Bener ga si kalau aku mampu n bisa bikin tulisan di blog. Secara aku ini apa...?!
Bisa dibilang new comer. Merangkai kalimat aja masih engap-engapan. Keseringan mengerutkan dahi kalau bikin postingan. Bahkan isi tulisan suka ga nyambung. Asli sok kepedean n modal nekat aja buat ngontes.

Yah, nikmati aja sembari menghibur diri. Smoga gift ini bukan yang pertama dan terakhir. Mengingat eksistensiku  di dunia perblog'an yang timbul tenggelam. Nyadar, masih harus banyak belajar. So, buat teman-teman mohon krisannya demi temanmu yang baik hati ini....hehehe.
Hasil komplit tulisan tentang "Batik Sebagai Warisan Budaya" bisa dilihat disini.
Mumpung gratis, intipin gift'nya yuk...

Noh,...paketnya... :D

kemasannya bikin ngiler...^^


taraaa......batik motiv cap warna pink....
Terima kasih banyak buat blogfam dan batikindonesia serta dewan juri yang telah memilih tulisanku sebagai juara ke-tiga....
Salam

23 April 2012

'Award Special dari Ibu Kepsek'

Nobar guru-guru hari kamis 19 April'2012 menyisakan satu tugas lagi yang wajib dilakukan oleh kami. Membuat resume dari film TAARE ZAAMEN PAR. Minimal resume yang harus kami tulis adalah satu halaman kertas folio. Wihh,...kirain udah mau nyante. Ternyata ohh ternyata masih ada PR dari ibu kepsek. 

Ibu kepsek'ku yang satu ini memang unik dan sangat berkarakter. Aku acungi jempol untuk usahanya dalam mengupgrade kami, para anak buahnya. Menonton film berkelas seperti ni salah satunya. Supaya para guru tambah pinter dan makin profesional ditambah lagi dengan membuat kompetisi dari hasil resume yang telah kami buat. 
Setelah hari sabtu dikumpulkan. Tadi sepulang sekolah, diumumkan pemenangnya. Alhamdulillah, diriku berhasil menyabet award dari ibu kepsek. Yeee......*lunjak-lunjak. Penasaran..?!! ni award'nya....

taraaa.....Award dari ibu kepsek...

Gomawo0ooo ibu......terima kasih untuk award'nya. Mudah-mudahan berlanjut dengan award berikutnya.. :)"
Kami tunggu.... uppss, aku tunggu maksudnya..hehe

19 April 2012

' NOBAR Guru-guru'

Setelah kemarin bercapek-capek ria nemenin anak didik berkunjung ke kantor pos. Tadi pagi terbayar sudah capek'nya dengan acara nobar. Ide ibu kepsek untuk ngadain nobar emang super duper brilian. Ga nyesel deh ngeliatnya. Meskipun ada beberapa syarat wajib bagi kami para guru dalam acara nobar.

Diantaranya ga boleh ngobrol, dilarang berkomentar saat nobar n telepon seluler harus dimatikan. Sip, setelah layar proyektor digelar, kami mengambil pewe (posisi wenak). Aneka jajanan dan minuman juga sudah disiapkan. aih..aih...suasananya persis kaya nonton bioskop. Gorden jendela kelas pun ikut ditutup. Smua pintu dikunci rapat-rapat. Supaya ga ada gangguan.... :D

Suasana NOBAR
Film yang kami tonton, adalah film india. Yups, TAARE ZAMEEN PAR ( every child is special) judulnya. Film ini berlatar belakang edukasi. Berkisah tentang seorang anak bernama Ishaan Nandkishore Awasthi . Ishaan berusia delapan tahun. Dia memiliki kesulitan membaca n menulis (dislexia). Belajar di sekolah merupakan hal yang paling membuatnya tersiksa. Selain menderita dislexia, ishaan juga mengalami kesulitan dalam pergaulan. Guru dan teman di sekolahnya menganggap ishaan bodoh. Sedangkan di lingkungan tempat tinggalnya, ishaan dicap sebagai anak yang nakal karena sering berkelahi dengan anak tetangganya.


Dianggap bermasalah oleh ayahnya. Ishaan dipindahkan ke sekolah asrama. Harapan ayahnya di sekolah ishaan yang baru bisa berubah. Namun bukannya berubah. Di sekolah asrama ihsaan malah mengalami depresi. Dia tertekan, menjadi pribadi yang pemurung dan tertutup. Bahkan kegemarannya menggambar tak lagi dilakukan. Sampai akhirnya ada guru seni baru, Ram Shankar Nikumbh yang mengetahui kekurangan pada diri ihsaan.
Hewdeh, meleleh deh ngeliat sosok Pak Ram. Sebagai guru, dia  begitu care terhadap masalah yang menimpa ishaan. Dengan kesabarannya membimbing ishaan. Memberikan pelajaran tambahan dengan cara yang menyenangkan. Hingga ishaan bisa membaca dan menulis dengan benar. Berkat pak ram, rasa percaya diri ishaan berangsur pulih.


Menurutku pak ram adalah guru yang top banget deh. Selain ganteng..... :D. Dia juga bisa menghadirkan sosok guru yang peka terhadap masalah muridnya. Mampu memberikan dorongan dan mengerti bagaimana cara mendidik yang menyenangkan.
Hiks..hiks...inspirativ banget film'nya. Banyak pelajaran yang bisa aku ambil tentang bagaimana menjadi guru yang baik. Guru yang tidak sekedar mengajar namun sekaligus mendidik. Layak ditonton bagi para pendidik, orang tua dan khalayak umum.
Sarat dengan pesan moral,..tentang kehidupan, proses pendidikan, empati, dll. Kalau masih penasaran tonton sendiri film'nya. Aku jamin ga bakal nyesel.
Oiya...satu lagi jangan lupa sediain tissue, ada banyak adegan yang bisa membuat kita menangis bombay.

Sumber gambar sosiologi pendidikan

16 April 2012

Hasil & Karya = Hasil Karya

Menjelang akhir tahun ajaran, kebayang banyak tugas menumpuk. Mulai dari ngisi raport, bikin laporan perkembangan bulanan anak didik, bikin laporan psikologi, ngumpulin hasil karya anak, dan bejibun tugas lainnya. Belum lagi persiapan lomba hari anak nasional serta acara pelepasan anak. Bisa runyam kalau ngerjainnya borongan. Yang ada, lembur terus. Kantung mata makin membesar. Tekanan darah drop. Berkunang-kunang, kepala pusing pun ikut menyerang. Aku pikir, ketimbang ntarnya refot mendingan dicicil dari sekarang. Mulailah dengan mengumpulkan hasil karya anak. Kenapa tugas ini dulu yang kukerjakan, yah karena hasil karya punya anak sudah cukup banyak, menuh-menuhin loker pula jadi lebih rapi jika diurutkan dengan tanggal pengerjaannya.
Sip, kalau begitu 1...2..3....lakukan.... 


>Step pertama, aku urutin dulu dari bulannya. Awal masuk semester 1, si sekitar bulan juli, tapi biasanya dipakai untuk masa orientasi. Jadi baru sekitar bulan september kegiatan rutin dimulai.
>Step kedua, setelah diurutkan berdasar tanggal dan bulan. Tinggal, mengumpulkan hasil karya sesuai nama anak.
>Step ketiga, tinggal diklip biar lebih teratur. Next, dikasih cover n dijilid.
>Step keempat, ngemil....sembari ngecek barangkali ada hasil karya yang keselip :D

0ke, kelar satu tugas. Menyusul tugas yang lain. Beberapa hasil karya menarik telah dikerjakan anak-anak.....
Nyok kemon kita lihat...
menabur teh
mengarsir dengan kuas

menempel batang korek api
menabur serut kayu
mengecap dengan batang pepaya
menempel balon angka
menempel awan, gunung, pohon, rumput & bebek
Yah gitu deh, meski hasilnya ada yang acak-acakan, ga pas nempelnya, taburannya cuma separo pola, etc. Tetap aja hasil karya sendiri. Karya milik anak yang natural. Apa adanya. Patut diacungi jempol dan diberi bintang tiga.