#navbar-iframe { height:0px; visibility:hidden; display:none }

08 September 2014

Fashion Jam Tangan bersama Zalora

Benda yang satu ini terbilang penting dalam aktivitas sehari-hari. Pernah suatu kali tertinggal, heu....rasanya seperti ada yang kurang. Jadi ribet apalagi saat genting. Saat dimana kesiangan, dan harus berlomba di jalanan menuju ke tempat kerja. Melirik pergelangan tangan, lha benda itu tak kudapati disitu. Makin panik lah. 

Kalau ingat saat-saat seperti itu menjadi satu keharusan bagiku untuk memakai penunjuk waktu. Seandainya macet dan berakibat telat, jam tangan bisa menjadi penanda waktu. Tak perlu lagi celingak-celinguk, lirik kekanan kiri di lampu merah untuk sekedar melihat waktu.

Anyway, sejak dari sekolah dasar aku sudah terbiasa menggunakan jam tangan. Modelnya pun beragam. Dari yang sporty sampai yang berantai-feminin gitu.
Kalau kupikir-pikir fungsi jam tangan tidak hanya sebagai penunjuk waktu saja tapi juga menjadi salah satu aksesoris dalam berpenampilan.
Jam tangan yang sekarang aku pakai modelnya lebih feminin dengan material rantai. Aku lihat, cocok dengan aktivitas kerja formilku di sekolah.
Ehh, setelah merid ternyata aktivitas outdoorku tak kalah banyak. Maklum, si kaka kan hobi banget jalan-jalan. Dilihat dari segi kebutuhan, sepertinya aku perlu beli jam tangan baru yang sesuai untuk aktivitasku diluar jam mengajar. 


Gambar punya Zalora
Rembug punya rembug, kuputuskan untuk hunting jam tangan via online mengingat kesibukan yang padat merayap rasanya agak susah kalau harus meluangkan waktu khusus untuk hunting.
Maka mulailah perburuanku dan di zalora aku menemukannya. Puluhan bahkan ratusan jam tangan dengan berbagai model tersedia di site tersebut. Soal harga tak perlu diragukan lagi. Zalora, memberikan pilihan harga yang bersahabat dan pas dikantong. Kebetulan jam pilihanku sedang diskon tigapuluh persen. Uhuuui,.....mantaf kan. 

Pilihanku jatuh pada jam tangan dengan desain besar, berbahan silikon, anti air dan gores. Kesannya macho banget yaa. Jadi,....sekarang koleksi jam tanganku bertambah. Ga mati gaya kan saat touring dan bertualang.

07 September 2014

Wedang Alang-alang Solusi tepat saat Badan Meriang

Judulnya iklan banget yaa sobs. Begitulah, salah satu minuman yang bisa meringankan saat bodi lagi ga bersahabat ya si wedang alang-alang. Tempat jualanya 'TANPA NAMA'. Hehehe, abis digerobaknya cuma tercantum jenis wedang yang tersedia. Betewe, ditempat ini ada beberapa jenis wedang dengan bahan dasar air jahe. Semacam wedang alang-alang, wedang ronde, jahe susu, bajigur.....wow jadi buat penikmat wedang bisa dimanjain dengan banyak pilihan.

"Tanpa Nama"



Bagaimana dengan eike.....???
Karena sering banget nongkrong ditempat ini, lidahku sudah merasakan smua jenis wedang. Kesemuanya enak sih. Paling sering minum wedang alang-alang dan wedang ronde plus susu. Andalan adalah si alang-alang. 


Minum alang-alang belum lengkap tanpa cemilan tambahan. Di sini, ada singkong rebus teman sejati si wedang. Wedang yang terbuat dari air jahe ni punya efek yang bikin hangat badan dan perut. weiss, enaaak tenan to.
Tempat tanpa nama, biasanya mulai buka dari jam setengah delapan malam sampai jam dua belas malam. Paling efektif nongkrong disini sekitar jam sembilan'an. Suasananya sudah ga terlalu rame dan ruko-ruko dikanan-kirinya juga udah tutup. Jadi lebih fokus ngerasain si wedang. Dan, tentu saja sembari menikmati malam kota Pekalongan.

31 Januari 2014

Melek karena Imlek

# Sehabis pergi dan lagi masukin motor kedalam teras.

" Mba, ojo lungo-lungo...ngko aku pak mene ow ".
" Iyo cik, beres ". jawabku sepintas lalu sambil mengunci motor.

Tak berapa lama kemudian tacik tergopoh-gopoh mendatangiku.

" Iki mba, nggo sampeyan " kata tacik sembari menyodorkan kardus putih.
" Hehehe, opo ki cik kok pijar repot-repot " jawabku basa-basi.
" Wes oww, aku njaluk maaf lahir batin " sembari menarik tanganku mengajak jabat tangan.
Aku tersenyum dan mengangguk. Mengucapkan terima kasih atas pemberian tacik.

Sampai didalam, kardus putih tadi kuserahkan pada ibuk. Langsung dibuka. Akupun ikut mengamati (penasaran).
Ibuk : " Sopo sing nge'i ?" 
Aku : " Kae sih mah, tacik sebelah omah "
Ibuk : " Iyo kie tacik kan tahun barunan "
Dan sayapun nganga, dengar omongan ibuk barusan. Hee, iya yah ini kan tahun baru cina atau biasa disebut imlek.



Tiga dari empat tetangga sebelah rumah, non muslim. Tapi nih yaa, selama tinggal di komplek perumahan ini para tetangga memiliki rasa toleran yang bagus. Saat lebaran, misalnya. Keluarga kami sengaja masak agak banyak dan membagikan kepada tetangga dekat tanpa memilih muslim maupun non muslim. Begitu juga ketika natal tiba. Bagi tetangga yang merayakannya, sengaja memberikan makanan ringan untuk kami. Dan tradisi demikian sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.

Seperti hari ini, ketika imlek tiba. Tacik mengirimkan sekotak roti bolu untuk kami sekeluarga. Perasaan nih yaa, sembari mengingat-ingat setahun yang tacik ngasih kue keranjang deh. Ciri khas makanan imlek. Halah. Apapun makanannya, tetap senyum dan syukur. Alhamdulillah, meskipun kita berbeda tapi tetap bisa hidup berdampingan dengan rukun. Damai.

30 Januari 2014

Rinai Januari

Assalamu'alaikum...

Hii,...sobs gimana berita cuaca hari ini?!!
Setelah mendapat kiriman banjir beberapa waktu lalu (belum sempat ter-posting), kembali kiriman itu datang lagi dua hari kemarin. Curah hujan yang cukup tinggi sejak pukul tiga dini hari membuat kota pekalongan nyaris tenggelam untuk yang kedua kalinya.
Dibandingkan yang pertama, banjir kali ini lebih besar. Hanya dalam hitungan jam saja, muncul sungai baru dimana-mana. Jalanan depan rumah, tak pelak terkena juga. Yang bikin lumayan capek, rembesan yang berasal dari bawah tanah berhasil membasahi bagian dalam rumah. Susah payah bersihin air yang tergenang, mana si kaka ga dirumah lagi. Kondisi badan yang agak meriang makin menambah derita (alhamdulillah, nikmat).

Posisi jam tujuh pagi, saatnya harus berangkat ke sekolah. Berharap banjir segera surut. Tapi apa daya, hujan masih terus turun dengan derasnya. Gak berapa lama kemudian, mendapat sms yang mengabarkan kalau sekolah terkena banjir bahkan air sudah masuk kedalam kelas. Beneran...?!! tumben. Padahal banjir sebelumnya aman-aman saja. Weiss, tanpa pikir panjang menyampaikan kabar ini ke ustadz mahbub. Alhamdulillah, pak ustadz merespon dengan cepat dan sesegera mungkin menuju sekolah untuk mengamankan barang-barang.

sekolah terapung

lihat...!!! halaman sekolah jadi kolam renang dadakan







Alhamdulillah, tetap bersyukur. Biarpun banjir tidak separah tempat teman-teman yang posisinya dibarat dan utara kota dengan ketinggian air hampir satu meter dan mengharuskan mereka untuk mengungsi agar terhindar dari bahaya banjir.

Keesokan paginya...
Suasana kembali kondusif. Barang-barang perlengkapan sekolah kami kembalikan lagi ketempat semula. Anak-anak pun banyak yang tetap pergi kesekolah meskipun banjir sempat menghampiri sehari lalu. Ihh, salut sama mereka. Apapun keadaannya yang namanya anak-anak bisa tetap ceria dan menikmati suasana.

Januari,..hujannya sehari-hari. Banjirnya cukup sampai disini. 

12 Januari 2014

Sahabat, ingatkah kau



Sahabat, sebutanku untukmu..
Tampil apa adanya, lugas dan sedikit liar justru itu yang ku suka.
Sering kita bercanda, melepas tawa ala kadarnya.
Pertemuan singkat yang penuh makna.

Sebatas itu saja, walau kurasakan sesuatu yang sedikit berbeda.
Tak ingin ku mendahului meski ku tahu itu ada.

Kita tak pernah bersua secara nyata.
Hanya bahasa hati yang berbicara.

Hampir dua tahun berlalu
Terselip rindu yang menderaku untuk kembali berbincang denganmu.
Apakah kau tahu...?!!

Sahabat, kosong menghampiriku.
Kita sering bersua, hampa tanpa kata dan sapa.
Aku dan kamu tahu itu.

Perasaan asing ini menggetarkanku.
Aku dan kamu ibarat dua manusia yang tak pernah saling mengenal.

Mencairlah, kembali seperti dulu.
Keakraban tanpa beban...
Candaan yang kadang keterlaluan...
Cacian yang begitu membanggakan....

Sahabat,..ketika perbedaan menjadi batasan.
Bukan berarti menjauhkan kita.
Kenapa tidak kita manfaatkan jeda waktu yang ada.
Untuk bercengkrama seperti biasa layaknya tak ada apa-apa.